Sabtu, 17 Oktober 2015

TOPOLOGI BINTANG / STAR

TOPOLOGI STAR 

Merupakan suatu cara untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lainnya sehingga dapat membentuk sebuah jaringan yang berbentuk meneyerupai bintang atau star. Topologi Star ini adalah bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.




Setiap node tersambung secara terpusat pada sebuah perangkat keras Hub atau Switch. Hub atau switch yang dipakai untuk menghubungkan setiap node dalam jaringan LANYang membedakan antara Hub dan Switch yaitu kecepatan transfer datanya. Kabel yang dipakai pada topologi ini adalah kabel UTP dengan konektor RJ-45Prinsip topologi star adalah Control Terpusat, seluruh link harus melalui pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan Stasiun Primer/ Server sedangkan yang lainnya dinamakan Stasiun Sekunder/ Client Server. Pada saat hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server dapat menggunakan hubungan jaringan sewaktu-waktu tanpa menunggu perintah dari server.

Karakteristik :
  • Pada topologi ini, setiap host atau komputer tersambung melalui sebuah alat yang terpusat atau terminal.
  • Alat tersebut bisa berupa switch dan hub pada jaringan berkabel. Sedangkan untuk jaringan tanpa kabel, yang berperan sebagai pusatnya adalah Access Point.
  • Setiap komputer memiliki koneksi fisik ke perangkat terminal.
  • Jika salah satu komputer terkena masalah koneksi, maka komputer lainnya tidak akan terkena dampaknya.
  • Setiap data yang dikirim oleh salah satu komputer akan melewati terminal terlebih dahulu, baru kemudian sampai pada komputer tujuan.

Kelebihan:
· Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran
tersebut dan station yang terpaut.
· Tingkat keamanan termasuk tinggi.
· Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
· Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
· Akses Kontrol terpusat.
· Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
· Fleksibel
· Pengelolaan dan pengembangan jaringan lebih mudah.


Kekurangan:

· Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
· Boros dalam pemakaian kabel.
· HUB/SWITCH jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
· Peran hub sangat sensitif sehingga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut
akan down.
· Jaringan tergantung pada terminal pusat.
· Jika menggunakan HUB dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
· Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring. Biaya installasi termasuk mahal, salah
satu penyebabnya karena kebutuhan kabel sebagai media penghubung yang banyak, satu
koneksi butuh satu kabel.


Sumber:


SITI NURSALEHA
NPM: 1506715936
VOKASI AKUNTANSI TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar